Gangguan pernafasan merupakan salah satu penyebab utama kematian pada bayi. Penyebabnya beragam, namun masalah ini bisa terjadi kapan saja misalnya saat bayi terjatuh atau tersedak. Jika ini terjadi, jangan panik. Ketika pernafasan terhenti, tubuh masih memiliki waktu sepuluh menit untuk memberi respon terhadap rangsangan dari luar. Penanganan awal sebaiknya dilakukan pada empat menit pertama karena otak hanya bisa bertahan selama itu tanpa aliran oksigen.
Lembaga penanganan keadaan darurat, International SOS Indonesia memberi beberapa langkah yang dapat dilakukan sebelum bantuan profesional datang:- Pastikan Anda dan bayi Anda berada di tempat aman. Bersihkan area dari benda-benda yang mungkin berbahaya. Jangan lupa untuk mengumumkan keadaan darurat kepada orang lain di sekitar Anda.
- Periksa kesadaran bayi Anda. Gelitiki kakinya.
- Buka jalan nafas dengan memeriksa apakah ada benda asing dalam mulut bayi. Tengadahkan kepala bayi Anda.
- Periksa nafas. Dekatkan telinga Anda ke hidung bayi dan terus arahkan pandangan ke gerakan dada bayi. Lakukan selama sepuluh detik. Jika bayi bernafas dan tidak mengalami luka, miringkan tubuhnya agar saluran pernafasan tidak tertekan.
- Jika Anda tidak dapat mendeteksi nafas, segera lakukan kompresi dada (CPR) selama dua menit sebelum Anda menelepon ambulans.
- Kompresi dilakukan setelah Anda memberi bantuan nafas dengan mulut. Anda harus memastikan mulut Anda menutupi mulut dan hidung bayi. Tidak boleh ada celah. Hembuskan udara dua kali dan pastikan efektivitas bantuan. Lihat apakah dada bayi ikut naik bersama setiap bantuan nafas.
- Kemudian setelah pemberian dua nafas buatan, lakukan kompresi dada. Tekan bagian bawah tengah tulang dada bayi (tepat di antara puting bayi) dengan dua jari sebanyak 30 kali. Kecepatan tekanan sekitar seratus kali per menit. Biarkan dada kembali mengembang setelah akhir penekanan.
- Ulangi siklus nafas-tekan ini selama dua menit sebanyak maksimal lima kali atau hingga bayi memberi respon dengan terbatuk atau muntah.
Jika bayi merespon, kembali periksa nafas dan jalan nafasnya selama sepuluh detik. Pertahankan kondisi bernafas dengan menggendong bayi dengan posisi miring menghadap tubuh Anda sambil menunggu kedatangan ambulans.
sumber : Vivanews
No comments:
Post a Comment