Gelombang otak manusia terdiri atas beberapa macam, setiap macam gelombang dibedakan atas frekuensi dan juga gejala yang menyertai kemunculannya. Gelombang-gelombang otak ini antara lain adalah Gelombang Alpha, Gelombang Beta, Gelombang Delta dan Gelombang Gamma dan juga Gelombang Tetha. Dalam beberapa sumber, ada yang menyertakan gelombang otak yang lain, yaitu Schumann Resonance dan juga Sensory Motor Rhytme.
Gelombang otak yang pertama adalah gelombang alpha, yang mempunyai frekuensi 8 hingga 12 Hertz yang ketika gelombang ini muncul, mata kita akan terasa ngantuk. Saat itu, kita akan merasa sadar dan tidak sadar. Gelombang ini juga muncul saat kita sedang relaksasi dan beristirahat.
Gelombang otak yang kedua adalah gelombang beta, yang mempunyai frekuensi diatas 12 hertz atau 12 hingga 19 Hertz yang ketika gelombang ini muncul saat kita sedang siaga penuh. Misalnya saja, saat kita bekerja atau sedang berkomunikasi dengan orang lain. Gelombang beta dibagi menjadi 3 kelompk, yaitu High Beta Waves (frekuensi diatas 19 Hertz), Beta Waves (15-18 Hertz) dan Low Beta Waves (12-15 Hertz).
Gelombang otak yang ketiga adalah gelombang delta, yang mempunyai frekuensi 1 hingga 4 Hertz. Gelombang ini frekuensinya rendah, tetapi amplitudonya besar. Gelombang delta juga muncul saat tubuh dan pikiran kita berada dalam relaksasi, misalnya saja saat tidur terlelap tanpa mimpi.
Gelombang otak yang keempat adalah gelombang gamma, yang mempunyai frekuensi 25 hinggga 100 Hertz, yang muncul saat tubuh kita berada dalam kondisi mental yang sangat kuat. Misalnya saja saat tampil dimuka umum, panik, dan ketakutan. Dalam kondisi ini, tubuh mempunyai kesadaran yang penuh. Beberapa artikel di Internet menyebutkan bahwa gelombang gamma terbagi ke dalam beberapa bagian dan konon gelombang-gelombang tersebut berhubungan dengan supranatural dan kemampuan yang luar biasa. Seperti Gelombang Hypergamma, yang mempunyai frekuensi lebih dari 100 Hertz. Gelombang kedua adalah Gelombang Lambda, yang mempunyai frekuensi lebih dari 200 Hertz.
Gelombang otak yang kelima adalah gelombang theta, yang mempunyai frekuensi antara 4 hingga 8 hertz, yang disebut juga dengan Tetha Rhytme. Tanda-tanda yang datang saat gelombang ini muncul adalah nafas yang melambat dan dalam, berdoa, dan menjalani ritual agama yang khusuk.
Bayi dan anak-anak selalu dalam gelombang tetha dan alpha, makanya anak-anak mudah sekali belajar dan menerima perkataan orang lain apa adanya. Tentu saja gelombang alpha dan tetha merupakan gelombang bawah sadar. Akan tetapi dengan gelombang ini pula, anak-anak mampu berimajinasi tanpa batas.
Sensori Motor Rhythm (SMR) juga termasuk ke dalam gelombang otak, yang mempunyai frekuensi 12 hingga 16 Hertz. SMR sebenarnya masih masuk kelompok getaran low beta. kan tetapi gelombang ini baru dipelajari secara mendalam akhir-akhir ini. Temuan yang diperoleh para ahli menunjukkan bahwa penderita epilepsi, penderita ADHD (Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) dan penderita autisem ternyata tidak menghasilkan gelombang jenis ini. Hal ini terjadi karena penderita gangguan diatas tidak mampu berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal yang dianggap penting. Ingat, kalau gelombang beta muncul saat tubuh berada dalam siaga dan konsentrasi penuh. akibat inilah, para ahli akhirnya menemukan terapi penyembuhan penyakit tadi adalah dengan cara merangsang otak agar menghasilkan getaran SMR tersebut. Hal tersebut dilakukan dengan neurofeedback.
Tak hanya Sensory Motor Rhythm, Schumann Resonance juga termasuk ke dalam gelombang otak. Gelombang ini termasuk golongan geombang tetha denga frekuensi 7,83 Hertz. Manusia yang mampu menghasilkan gelombang ini konon mempunyai kemampuan supranatural, seperti Extrasensory Perception (ESP), Telepati, Clairvoyance (bentuk dari ESP), dan kemampuan supranatural lainnya. Salah satu contoh manusia yang otaknya mampu menghasilkan gelombang ini adalah anak indigo (anak yang menunjukkan perilaku lebih dewasa dibandingkan usianya dan memiliki kemampuan intuisi yang sangat tinggi ).
Gelombang otak yang pertama adalah gelombang alpha, yang mempunyai frekuensi 8 hingga 12 Hertz yang ketika gelombang ini muncul, mata kita akan terasa ngantuk. Saat itu, kita akan merasa sadar dan tidak sadar. Gelombang ini juga muncul saat kita sedang relaksasi dan beristirahat.
Gelombang otak yang kedua adalah gelombang beta, yang mempunyai frekuensi diatas 12 hertz atau 12 hingga 19 Hertz yang ketika gelombang ini muncul saat kita sedang siaga penuh. Misalnya saja, saat kita bekerja atau sedang berkomunikasi dengan orang lain. Gelombang beta dibagi menjadi 3 kelompk, yaitu High Beta Waves (frekuensi diatas 19 Hertz), Beta Waves (15-18 Hertz) dan Low Beta Waves (12-15 Hertz).
Gelombang otak yang ketiga adalah gelombang delta, yang mempunyai frekuensi 1 hingga 4 Hertz. Gelombang ini frekuensinya rendah, tetapi amplitudonya besar. Gelombang delta juga muncul saat tubuh dan pikiran kita berada dalam relaksasi, misalnya saja saat tidur terlelap tanpa mimpi.
Gelombang otak yang keempat adalah gelombang gamma, yang mempunyai frekuensi 25 hinggga 100 Hertz, yang muncul saat tubuh kita berada dalam kondisi mental yang sangat kuat. Misalnya saja saat tampil dimuka umum, panik, dan ketakutan. Dalam kondisi ini, tubuh mempunyai kesadaran yang penuh. Beberapa artikel di Internet menyebutkan bahwa gelombang gamma terbagi ke dalam beberapa bagian dan konon gelombang-gelombang tersebut berhubungan dengan supranatural dan kemampuan yang luar biasa. Seperti Gelombang Hypergamma, yang mempunyai frekuensi lebih dari 100 Hertz. Gelombang kedua adalah Gelombang Lambda, yang mempunyai frekuensi lebih dari 200 Hertz.
Gelombang otak yang kelima adalah gelombang theta, yang mempunyai frekuensi antara 4 hingga 8 hertz, yang disebut juga dengan Tetha Rhytme. Tanda-tanda yang datang saat gelombang ini muncul adalah nafas yang melambat dan dalam, berdoa, dan menjalani ritual agama yang khusuk.
Bayi dan anak-anak selalu dalam gelombang tetha dan alpha, makanya anak-anak mudah sekali belajar dan menerima perkataan orang lain apa adanya. Tentu saja gelombang alpha dan tetha merupakan gelombang bawah sadar. Akan tetapi dengan gelombang ini pula, anak-anak mampu berimajinasi tanpa batas.
Sensori Motor Rhythm (SMR) juga termasuk ke dalam gelombang otak, yang mempunyai frekuensi 12 hingga 16 Hertz. SMR sebenarnya masih masuk kelompok getaran low beta. kan tetapi gelombang ini baru dipelajari secara mendalam akhir-akhir ini. Temuan yang diperoleh para ahli menunjukkan bahwa penderita epilepsi, penderita ADHD (Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) dan penderita autisem ternyata tidak menghasilkan gelombang jenis ini. Hal ini terjadi karena penderita gangguan diatas tidak mampu berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal yang dianggap penting. Ingat, kalau gelombang beta muncul saat tubuh berada dalam siaga dan konsentrasi penuh. akibat inilah, para ahli akhirnya menemukan terapi penyembuhan penyakit tadi adalah dengan cara merangsang otak agar menghasilkan getaran SMR tersebut. Hal tersebut dilakukan dengan neurofeedback.
Tak hanya Sensory Motor Rhythm, Schumann Resonance juga termasuk ke dalam gelombang otak. Gelombang ini termasuk golongan geombang tetha denga frekuensi 7,83 Hertz. Manusia yang mampu menghasilkan gelombang ini konon mempunyai kemampuan supranatural, seperti Extrasensory Perception (ESP), Telepati, Clairvoyance (bentuk dari ESP), dan kemampuan supranatural lainnya. Salah satu contoh manusia yang otaknya mampu menghasilkan gelombang ini adalah anak indigo (anak yang menunjukkan perilaku lebih dewasa dibandingkan usianya dan memiliki kemampuan intuisi yang sangat tinggi ).
No comments:
Post a Comment